elementary OS 0.4 “Loki” Review

elementary OS Logo

Setelah satu tahun lebih tidak menulis, saya mencoba untuk menulis lagi disini, paling tidak ada satu tulisan untuk tahun ini 😀 Kali ini, saya ingin me-review elementary OS 0.4 “Loki” yang baru saja dirilis beberapa hari lalu.

Sekadar informasi, elementary OS adalah Distro Linux turunan dari Ubuntu yang menggunakan Desktop Environment buatan mereka sendiri, yaitu Pantheon. elementary OS juga merupakan salah satu Distro Linux yang menurut saya memiliki tampilan elegan, simple, dan enak dipandang mata ketimbang distro-distro lainnya yang mayoritas tampilannya terkesan kurang “kekinian“.

Dengan taglineA fast and open replacement for Windows and macOS“, mereka mengklaim bahwa elementary OS merupakan sistem operasi alternatif yang lebih cepat dan bebas dari bloatware, serta bersifat open untuk para user yang ingin berkontribusi dalam pengembangannya.

elementary OS 0.4 dirilis dengan codename “Loki”, versi Stable dirilis pada tanggal 9 September 2016. Loki merupakan versi terbaru dari elementary OS, dan dianggap sebagai suksesor dari Freya (elementary OS 0.3) yang sebelumnya dirilis pada bulan April 2015. Pada versi sebelumnya, elementary OS telah diunduh sekitar 1,2 juta kali, 73% pengunduh merupakan user dari sistem operasi closed-source/berbayar menurut tim elementary.

Sebelum ke review, jujur saya kurang begitu tertarik untuk berpindah distro Linux karena sudah sangat nyaman dengan Manjaro Linux dan banyak yang sudah saya setup di dalamnya, terlebih karena Manjaro benar-benar user-centric (dapat dimodifikasi sesuai keinginan user sebebas-bebasnya), mudahnya mencari paket aplikasi dengan adanya AUR (Arch User Repository), fitur rolling release yang memastikan semuanya akan up-to-date tanpa harus download versi terbaru. Karena kebetulan Manjaro saya bermasalah dengan Desktop Environment nya (saya menggunakan Manjaro XFCE) mulai dari cursor yang sering hilang ketika login, tampilan window tiba-tiba jadi “berantakan”, ditambah lagi tidak dapat terhubung dengan WiFi setelah terakhir di-update, akhirnya saya memutuskan untuk berpindah ke elementary OS lagi setelah terakhir saya mencoba Freya beberapa waktu ke belakang.

Perangkat yang digunakan (Lenovo Z480)

eos-loki-about
Menu About pada System Settings elementary OS Loki

Dalam review ini, saya menggunakan elementary OS versi 64-bit yang saya install di Laptop Lenovo Z480 dengan spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor: Intel Core i5-3210M 2.5GHz
Graphic Card: Intel HD Graphics 4000 + Nvidia GeForce GT640M 2GB (NVIDIA Optimus)
Memory: 8GB RAM

Instalasi

elementary OS Loki dibuat diatas versi Ubuntu 16.04 LTS Xenial Xerus, dengan versi kernel Linux 4.4.0-36 yang sudah mendukung hardware-hardware terbaru, termasuk prosesor Intel Skylake. Instalasinya membutuhkan ruang hard drive sebesar 8GB. Waktu instalasi tergolong cukup cepat dengan menggunakan Flash Drive, sekitar 15-20 menit. Waktu booting tergolong cepat, ini dikarenakan elementary OS tidak ada bloatware, berbeda dengan Ubuntu yang biasanya terdapat beberapa aplikasi berupa layanan-layanan Web.

First Impression

eos-loki-desktop
Tampilan utama Desktop elementary OS Loki

Setelah selesai booting dan login, akan muncul tampilan desktop Pantheon dengan Wingpanel transparan di bagian atas, dan dock (biasa disebut Plank) khas elementary OS. Wingpanel memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan wallpaper yang digunakan pada desktop, misalnya ketika bertemu dengan warna putih pada wallpaper maka icon akan berubah warna atau panel dibuat menjadi hitam semi-transparan, juga dapat berubah hitam pekat ketika kita melakukan Maximize pada aplikasi yang sedang kita buka. Sekilas, tampilannya tidak jauh berbeda dengan Freya, namun ada beberapa peningkatan pada tampilan. Yang cukup terasa bagi saya adalah perubahan font default dari Droid Sans menjadi Open Sans, font rendering yang lebih halus, beberapa perubahan pada icon khususnya untuk icon-icon file, dan wallpaper baru yang lebih “fresh“.

Beberapa fitur-fitur baru yang terdapat pada elementary OS Loki:

System Indicator baru pada Wingpanel

Wingpanel dengan teks hitam
Wingpanel dengan teks hitam
Wingpanel dengan Background Hitam Semi-Transparan
Wingpanel dengan Background Hitam Semi-Transparan

Tampilan System Indicator pada elementary OS Loki didesain ulang, warna icon dan teks akan berubah menjadi hitam atau putih tergantung wallpaper yang digunakan.

Audio Indicator

eos-loki-audio-indicator
Audio Indicator pada elementary OS Loki

Audio indicator didesain ulang dengan kontrol seperti Play – Pause – Next/Previous yang lebih ringkas untuk aplikasi Music, dan icon yang lebih besar untuk pengaturan Volume dan tombol switch untuk Mute. Selain itu, ada penambahan tingkat sensitivitas Microphone ketika sedang digunakan.

Network Indicator

eos-loki-network-indicator
Network Indicator pada elementary OS Loki

Kita dapat dengan mudah menyalakan dan mematikan konektivitas kabel (Wired) dan Wireless dengan Network Indicator yang baru. Berbeda dengan sebelumnya, kini daftar access point tidak dibagi ke dalam submenu lagi, sekarang berubah menjadi scrollable.

Power Indicator

eos-loki-battery-indicator
Battery Indicator pada elementary OS Loki
eos-loki-power-consume
Keterangan aplikasi yang menggunakan daya besar pada elementary OS Loki

Power Indicator memberikan informasi tentang status charge dan sisa waktu baterai. Dalam indicator ini ada penambahan informasi mengenai baterai untuk perangkat seperti keyboard dan mouse wireless, dan juga informasi aplikasi yang menggunakan daya terbesar.

Notification Center

eos-loki-notification-center
Notification Center pada elementary OS Loki

Indicator ini akan menampilkan notifikasi dari aplikasi-aplikasi, dan dapat tersimpan didalamnya jika kita ingin melihatnya nanti. Selain itu, ada juga tombol Do Not Disturb untuk tidak memunculkan notifikasi jika merasa terganggu.

eos-loki-notifcenter-setting
Pengaturan Notification Center di System Settings

Secara default, semua aplikasi akan dimunculkan notifikasinya pada Notification Center, kita dapat mengaturnya pada System Settings apabila mengganggu.

Peningkatan pada menu Applications

eos-loki-appmenu-badge
Notification Badge pada elementary OS Loki

Menu Applications sekarang dapat menampilkan badge notifikasi dari aplikasi, seperti pada Plank. Selain itu menu Applications juga dapat digunakan untuk mencari aplikasi berdasarkan kata kunci, dan membuka website menggunakan browser dengan cara mengetikkan alamatnya pada kolom Search.

System Settings baru yang didesain ulang

eos-loki-system-settings
System Settings pada elementary OS Loki

Menu System Settings sudah mendukung pencarian berdasarkan kata kunci, sehingga memudahkan pencarian yang spesifik.

AppCenter sebagai pengganti dari Ubuntu Software Center

eos-loki-appcenter
Tampilan AppCenter elementary OS Loki

elementary OS Loki memperkenalkan AppCenter, sebuah aplikasi dimana kita dapat mengunduh aplikasi yang sudah compatible dengan elementary OS. AppCenter juga sudah mendukung fitur update.

Selebihnya mengenai perubahan-perubahan dari elementary OS Loki dapat dilihat disini

Aplikasi

Berikut adalah aplikasi bawaan yang tersedia pada elementary OS Loki:

Aplikasi Internet: Epiphany Browser (sebelumnya Midori), Geary Mail Client, AppCenter (Software Center buatan elementary)
Aplikasi Office: Calendar, Simple Scan
Aplikasi Multimedia: Music, Photos, Video

Setelah terakhir menggunakan Freya, di versi Loki ini ada beberapa aplikasi yang dihilangkan yang berhubungan dengan sistem, seperti Update Manager yang sama persis digunakan oleh Ubuntu, dan “Software & Update” yang biasa saya gunakan untuk mengganti driver graphic card. Aplikasi tersebut tersedia pada AppCenter untuk diunduh jika diperlukan.

eos-loki-videos
Memutar video MP4 dengan Videos pada elementary OS Loki

Menariknya, kali ini kita tidak perlu mengunduh codec untuk memutar file multimedia seperti MP3 dan beberapa format video. Ini penting bagi sebagian user yang ingin langsung menggunakan sistem operasi ini. Saya kira elementary OS kali ingin menjadikan sistem operasinya menjadi “work out-of the box” alias siap pakai, terlepas dari tidak disertakannya aplikasi office.

Performa

eos-loki-multitasking-view
Multitasking View pada elementary OS Loki

Selama saya menjelajah sistem operasi ini, saya merasa lancar-lancar saja tanpa ada kendala berarti. Saya menginstall beberapa aplikasi yang mendukung produktivitas saya seperti LibreOffice, Sublime Text 3, Firefox, Chromium, LINE (via Chromium), GIMP, Inkscape, Atom Text Editor, Telegram, elementary Tweaks dan lainnya tanpa ada kendala saat dijalankan. Adapun masalah yang saya temukan hanya bersifat minor (dapat dibaca pada bagian setelah ini), dan saya rasa kedepannya dapat diperbaiki dengan update/patch. Saya pribadi suka dengan desktop environment Pantheon yang simple, tidak terkesan “ramai”, cepat dan ringan. Penggunaan memory nya menurut saya cukup baik.

eos-loki-sysmon
Resource yang digunakan pada elementary OS Loki

Ketika pertama booting, elementary menggunakan sekitar 500-700MB memory. Berdasarkan pengalaman saya, itu merupakan nilai yang wajar untuk sistem operasi berbasis Linux. Ketika saya mengetik tulisan ini pada aplikasi Simplenote dan menjalankan Firefox versi 48.0 dengan kondisi 10 tab terbuka, penggunaan memory mencapai 1,7GB. Hal ini juga wajar mengingat sebuah Web Browser pada umumnya menggunakan memory yang cukup besar. Menurut saya, elementary sukses membawa tagline mereka yaitu “a fast and open replacement” dan bukan hanya sekadar “gimmick“.

Beberapa masalah / Bug yang saya temukan + Solusi

Pada saat selesai instalasi, langkah pertama yang biasa saya lakukan adalah melakukan update dan upgrade paket aplikasi melalui Terminal dengan perintah:

sudo apt-get update && sudo apt-get upgrade

Awalnya saya terkejut, karena ternyata sudah dianggap up-to-date, mungkin karena jumlah repository yang digunakan tidak terlalu banyak dan baru saja dirilis beberapa hari. Lalu, saya membuka AppCenter, dan Anehnya, tidak ada satupun aplikasi yang muncul di semua kategori yang dapat saya unduh, hanya ada aplikasi yang sudah terinstall. Akhirnya saya menutup AppCenter, dan tidak lama setelah ditutup saya mendapat notifikasi update untuk elementary OS yang muncul dari AppCenter. Tidak ada keterangan apapun, bahkan saat saya klik untuk melihat deskripsinya melalui AppCenter. Karena saya menganggap itu penting, jadi saya update saja. Ternyata setelah update tidak terjadi apa-apa. Ya, saya bingung karena tidak ada keterangan apa-apa dalam update yang diberikan. Saya mengira setelah update tersebut, AppCenter akan memunculkan aplikasi-aplikasi selain yang sudah terinstall seperti yang saya alami pada Manjaro, ternyata tidak. Saya coba melakukan Restart, dan akhirnya AppCenter dapat memunculkan aplikasi-aplikasi yang dapat diunduh. Masalah lain yang saya alami adalah setelah beberapa kali mengunduh aplikasi, ternyata setelah saya klik install tidak terjadi proses apa-apa, hanya muncul tulisan “Starting”. Ini juga dialami oleh beberapa user. Solusi yang saya lakukan adalah menginstall aplikasi yang diinginkan melalui Terminal. Namun setelah beberapa kali login ulang (restart atau menghidupkan laptop), AppCenter kembali normal.

(Spesifik) Untuk pengguna Laptop dengan NVIDIA Optimus

eos-loki-additional-driver
Menu Additional Drivers untuk mengatur driver graphic card

Bagi pengguna laptop dengan teknologi NVIDIA Optimus, elementary OS secara default menggunakan driver Nouveau (driver open-source NVIDIA untuk Linux), dalam kasus saya, saya merasakan adanya freeze beberapa saat ketika membuka System Settings, terdapat lag dan stutter ketika membuka Firefox dengan beberapa tab terbuka maupun melakukan multitasking sederhana sebelum saya menggantinya dengan driver proprietary + Bumblebee. Setelah saya menginstall driver proprietary dan Bumblebee, masalah tersebut berkurang secara signifikan. Saya kira ini masalah yang terdapat pada tingkat sistem operasi, walaupun bagi saya ini tidak terlalu mengganggu. Tutorial instalasi Bumblebee dapat dilihat disini.

Beberapa masalah minor lainnya

Tidak bisa melakukan screenshot dengan tombol PrintScreen

eos-loki-prtscr
Tombol PrintScreen tidak dikenali ketika ditekan, status “Disabled”

Ya, anda tidak salah baca. Saat saya me-review dan membuat beberapa screenshot untuk tulisan ini, elementary OS Loki tidak mengenali tombol PrintScreen, bahkan ketika saya melakukan binding pada pengaturan Keyboard tetap tertulis “Disabled”. Sesuatu yang jarang saya temui saat menguji sistem operasi berbasis Linux. Solusinya adalah menggunakan aplikasi Screenshot yang dapat diakses melalui menu Applications.

Paket instalasi berbasis debian (*.deb)

Bagi sebagian orang yang biasa menginstall aplikasi third-party dalam format *.deb, sayangnya elementary OS Loki tidak mendukung instalasi dalam format *.deb secara langsung. Ini karena tidak adanya aplikasi berbasis GUI yang dapat menangani file *.deb. Solusinya adalah install aplikasinya melalui Terminal menggunakan perintah:

sudo dpkg -i nama_aplikasi.deb

Masalah minor lainnya yang saya temukan adalah ketika login, terkadang Wingpanel dan Plank tidak muncul, hanya “stuck” pada wallpaper saja. Solusi yang saya lakukan adalah masuk ke mode Terminal (menekan tombol Ctrl + Alt + F1 pada keyboard), masukkan username dan password lalu kemudian ketik reboot dan tekan Enter. Saya melakukannya agar laptop tidak dimatikan secara paksa hanya untuk restart.

Kesimpulan

Jika anda ingin distro Linux yang tampilannya simple, menarik dan “fresh“, user-friendly, tidak ingin repot dan dapat langsung dipakai, elementary OS layak anda coba. Selain ringan, elementary OS diklaim memiliki keamanan yang baik, dukungan komunitas yang cukup aktif, memiliki kompatibilitas yang baik terhadap hardware-hardware saat ini.

Berikut kelebihan dan kekurangan dari elementary OS yang saya temukan:

Kelebihan:
– Tampilan menarik, “fresh” dan elegan, user-friendly
– Cepat dan Ringan, tidak boros dalam penggunaan memory
– Mendukung repository Ubuntu (16.04 Xenial Xerus)
– Dibuat diatas Ubuntu 16.04 LTS (Long-Term Support FTW!)
– Sudah disediakan codec untuk multimedia

Kekurangan:
– Stutterfreeze yang kadang terjadi, seharusnya dapat diperbaiki dengan update beberapa waktu kedepan
– AppCenter masih “buggy
– Tidak tersedianya aplikasi office seperti LibreOffice, dapat diunduh melalui AppCenter

Sekian review saya mengenai elementary OS 0.4 “Loki”, jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih 😀

23 thoughts on “elementary OS 0.4 “Loki” Review

  1. ian October 9, 2016 / 23:24

    Thanks bro

  2. ahmadrismal October 19, 2016 / 17:33

    bro untuk ke jendela “software and updates” gimana caranya yhh ? ?
    thanks before . . .

  3. ahmadrismal October 19, 2016 / 17:38

    cara ke jendela software update gimana ??
    makasih sebelumnya

  4. mfadhil October 19, 2016 / 17:47

    Halo,

    Bisa download lewat AppCenter, tapi sebelumnya lakukan perintah “sudo apt-get update” dan “sudo apt-get upgrade” via Terminal, lalu jalankan kembali AppCenter

  5. Andi October 22, 2016 / 10:21

    cara install software windows ngga bisa ya gan ?

  6. mfadhil October 22, 2016 / 10:26

    Bisa gan, pakai Wine. Tapi gak semuanya bisa jalan lancar. Untuk daftarnya bisa dilihat di https://appdb.winehq.org/

  7. sigit harada January 2, 2017 / 10:23

    weh jadi pengen install elementary lagi.dulu saya pakai yg freya.ada bug berupa pointer yg jadi dobel setelah menyeret ikon sih.semoga di loki ini udah diperbaiki.

  8. mfadhil January 2, 2017 / 10:52

    wah saya juga jadi ingat pernah ngalamin itu hehe. sekarang udah nggak lagi 😀

  9. zabil January 21, 2017 / 20:37

    bro gimana yah biar gak lag? gw pake diver cardnya amd radeon, apa harus instal driver lagi di elemetary os nya? ato update aja? gimana caranya ya bro, new user soalnya move tobat mbajak dari windows :v

  10. mfadhil January 21, 2017 / 20:46

    Halo, kebetulan belum pernah coba install di komputer yang pake amd. Kalo cara install drivernya bisa lewat menu Additional Drivers atau download di http://support.amd.com/en-us/download/linux

    Saran saya update aja, dulu pernah punya pengalaman install Ubuntu versi lama (kira kira dibawah 14.xx) di komputer amd sempet lag juga, tapi fixed setelah pake driver dari situs amd dan update os nya. Semoga membantu

  11. pendengarhujan March 6, 2017 / 12:05

    thanks reviewnya , masih setia sama elementary freya , tunggu ganti laptop dulu ah 😀

  12. philip June 3, 2017 / 14:16

    yang paling gw suka dari eos adalah multitasking viewnya, serasa make banyak monitor, sangat powefull banget plus menpercepat pekerjaan.
    btw ada os yang punya fitur serupa gk(multitasking view), selain elementary? pen tau aja 🙂

  13. mfadhil June 5, 2017 / 18:36

    Terima kasih sudah berkunjung 😀

    Setahu saya lumayan banyak OS berbasis Linux yang punya fitur serupa, biasanya yang pakai Desktop Environment seperti GNOME/MATE punya fitur tersebut

  14. Gylang Satria Yudha June 16, 2017 / 13:30

    Nice post, elementary os memang os terbaik dan tercepat menurut saya juga, berbeda dengan ubuntu unity atau gnome yang kadang banyak lagnya di laptop spesifikasi low end, di elementary os semuanya lancar, btw untuk masalah bugnya memang kadang sedikit mengganggu, kadang harus memaksa menekan tombol power demi untuk merestart elementary os.

    Terima kasih.

  15. ahmad December 6, 2017 / 21:57

    ass…
    bang mau nanya kalo elementary Os itu fokusnya kemana ?,,
    teruss kelebihan elementary dengan ubuntu apa ?

  16. iqbal December 7, 2017 / 17:01

    Prosesor: Intel Core i5-3210M 2.5GHz
    Graphic Card: Intel HD Graphics 4000 + Nvidia GeForce GT640M 2GB (NVIDIA Optimus)
    Memory: 8GB RAM

    spesifikasi segitu jelas udh sangat cukup buat eOS Loki. Pantas kalo terasa ringan, wkwkwk. ane juga kurang lebih segitu spek PC.

    beda banget dengan linux mint mate, ringannya agak gimana gitu. semua effect di eOS ini ga berlebihan, biarpun berlebihan ya bisa di edit sedikit tuh durasi animasinya pakai elementary tweak.

    aplikasi bawaan ga semua enak dipake, ane replace pake ini:
    nemo/pcmanfm, eog,gthumb,scite.

    performa ngacir dah tuh abis di replace.

    klo masalah graphic driver, ane angkat tangan dah install driver lagi. udh cukup pake driver bawaan eOS.

  17. mfadhil December 9, 2017 / 13:20

    Halo, terima kasih sudah berkunjung 😀

    Sebenernya ringan disini lebih ke pemakaian RAM. Untuk OS 64bit (asumsi minimum RAM 4GB), ini gak terlalu banyak makan memory karena didukung sama desktop environment nya juga hehe.

    Untuk aplikasi alternatif sama sekali ga kepikiran buat diganti, waktu nulis review kondisinya fresh install biasa dan aplikasi-aplikasi tambahan yang disebutin di review hehe. Nice info btw

  18. mfadhil December 9, 2017 / 13:22

    Halo,

    Menurut saya elementary OS lebih ke “simplicity” dan cenderung siap pakai, intinya gak “ribet” buat sebagian orang. Untuk kelebihannya sudah ditulis di dalam review ya 😀

  19. ahmad December 12, 2017 / 09:09

    bisa diperjelas gak bang, simplicity itu apa ?

  20. iwan February 1, 2018 / 18:12

    Reviewnya bagus

  21. mfadhil February 10, 2018 / 08:25

    maaf baru liat comment lagi ehehe.

    maksudnya sederhana dan gak banyak tambahan-tambahan lain. sejauh yang saya rasain kalo dibandingin sama ubuntu, ini lebih keliatan rapi dan ga bikin bingung penggunanya

  22. mfadhil February 10, 2018 / 08:25

    terima kasih sudah berkunjung 😀

  23. Zen September 16, 2018 / 04:56

    Ram nya makan banyak ya. Beda sama kali linux 1.0 yang cuma makan 300 mb pas baru dibuka

Leave a comment